H. Akbar
Ketua Yayasan Arrafiiyah
Al Qur’an Al Karim merupakan mu’jizat Rasul yang agung termasuk mu’jizat
yang indah selain juga mu’jizat yang logis. Ia telah membuat bangsa
Arab tidak mampu berkutik, yaitu dengan keindahan bayannya, kerapian
susunan dan uslubnya, dan keunikan suaranya apabila dibaca, sehingga
sebagian mereka menamakannya “Sihir.”
Para ulama balaghah dan para sastrawan bangsa Arab sejak masa Abdul
Qahir sampai Ar-Raf”i dan Sayyid Quthb dan selain mereka pada zaman kita
ini telah menjelaskan sisi I’jaz bayani (kejelasan mu’jizat) atau sisi
keindahan dalam kitab ini.
Yang dituntut di dalam membaca Al Qur’an adalah bertemunya antara
keindahan suara dan tajwidnya sampai keindahan bayan dan susunannya,
oleh karena itu Allah SWT berfirman:
“Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (Al Muzzammil:4)
Rasulullah SAW bersabda
“Bukanlah termasuk ummatku orang yang tidak melagukan Al Qur’an.” (HR. Bukhari)
Tetapi dengan lagu yang khusyu’ bukan main-main atau merubah.
“Hiasilah Al Qur’an itu dengan suaramu.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lainnya disebutkan
“Sesungguhnya suara yang baik itu menambah Al Qur’an menjadi baik.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Rasulullah SAW juga bersabda kepada Abu Musa Al Asy’ari RA,
“Seandainya kamu melihatku, aku mendengarkan suaramu tadi malam, sungguh
kamu telah diberi seruling dari seruling keluarga Dawud.” Abu Musa
berkata, “Seandainya aku mengetahui hal itu, maka aku akan membacakan
untukmu dengan bacaan yang lebih baik.” (HR. Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Apa yang diizinkan Allah pada sesuatu, apa yang dizinkan Allah
kepada Nabinya (adalah) untuk membaguskan dalam melagukan Al Qur’an yang
dia baca dengan keras.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Dr. Muhammad Abdullah Darraz
rahimahullah pernah menceritakan tentang sikapnya dalam
Majlis Al A’la penerangan siaran, dan beliau termasuk staf anggota,
mengatakan “Sesungguhnya mereka itu menghendaki untuk menjadikan waktu
membaca Al Qur’an pada pembukaan dan penutupan acara serta dalam
acara-acara yang lainnya karena dengan perhitungan memberikan andil di
bidang agama saja,” maka Syaikh mengatakan, “Sesungguhnya mendengar Al
Qur’an itu bukan hanya pertimbangan agama saja, akan tetapi juga
bernilai seni dan keindahan dari isi kandungan Al Qur’an dan suaranya
yang indah.”
Ini benar, karena dalam Al Qur’an terkandung unsur agama, ilmu,
sastra dan seni secara bersamaan. Dia mampu memberikan siraman ruhani,
memberikan kepuasan akal, membangunkan perasaan, memberikan kenikmatan
pada perasaan dan memperlancar lisan.
Bagi Anda yang ingin mengoleksi bacaan Al Quran dari para Imam tingkat dunia, silahkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar