Kamis, 15 Maret 2012

Poligami Geger Kalong vs Zina Ala Pemimpin Eropa

H. Akbar
Ketua Yayasan Arrafiiyah

“Aa Gym Poligami, Cerai dan Rujuk”, begitu judul berita detik.com (13/03/2012). Aa Gym lagi-lagi jadi berita. Seperti yang lalu, beritanya mengejutkan. Tapi, kali ini juga membahagiakan.

Berita itu mengejutkan, karena masih teringat belum lama Aa Gym menceraikan istri pertamanya, Teh Ninih. Membahagiakan, sebab kabar pernikahan adalah memang kabar baik yang patut mendapatkan doa.

Kepada pasangan Abdullah Gymnastiar dan Ninih Mutmainah, saya ucapkan, "Barakallahulakum wa baraka 'alaikum, wa jama'a bainakuma fii khair."

Ketika Aa Gym memutuskan untuk memperistri Elfarini Erdani beberapa tahun silam sebagai istri keduanya, banyak orang yang kecewa dan marah. Sumpah serapah serta kutukan seakan keluar seperti air bah dari mulut banyak orang. “Aa munafik! Pembohong!” begitu kira-kira kalimat kotor yang sempat terdengar dari masyarakat umum, termasuk fans berat da'i kondang itu.

Dampak pernikahan yang kedua itu luar biasa. Kawasan Geger Kalong, Bandung, yang biasanya dikunjungi sebagai tempat wisata rohani dan penuh sesak di akhir pekan, tiba-tiba sepi, seakan terkena dampak travel warning akibat mewabahnya penyakit. Kerajaan bisnis Aa Gym pun dikabarkan terkena imbasnya. Bahkan di salah satu forum online, ada orang yang mencurahkan isi hatinya, karena kehilangan pekerjaan pascapernikahan kedua Aa Gym dengan Teh Rini. “Perusahaan sepi order, tidak lagi sanggup membayar gaji karyawan,” begitu kurang lebih curhatnya.

Sementara di istana, Presiden Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono kebanjiran SMS. Warga mengirim pesan singkat seputar pernikahan kedua (mantan) da'i sejuta ummat itu. Maka, dipanggillah Menteri Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Dirjen Bimas Islam Nazaruddin Umar, mewakili menteri urusan agama yang ketika itu berhalangan hadir.

Poligami dan monogami pun menjadi polemik, dibahas dan diperdebatkan, sekaligus dipuji. Kelompok kontra menyerang bertubi-tubi dengan penuh emosi. Kelompok pro bertahan dengan segudang dalil yang shahih.

Kelompok pro mendasarkan argumennya kepada kitab suci al-Qur`an yang mengakui poligami, ditambah praktek yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam beserta para sahabatnya.

Kelompok kontra berdalih, poligami hanya menyakiti istri dan anak pelakunya. “Wanita mana yang mau dimadu? Poligami hanyalah pelampiasan seks semata. Seperti zina yang dilegalkan,” kata mereka, menuding para pelaku poligami sebagai pengkhianat cinta.

Tahunan berzinaBicara poligami Aa Gym, pengkhianat cinta dan zina, ada baiknya meninjau pula cerita cinta mendiang presiden Prancis Francois Mitterrand.

Francois Maurice Adrien Marie Mitterrand menjabat presiden Prancis dari Mei 1981 hingga Mei 1995. Kiprahnya di dunia internasional tidak diragukan, ia sanggup menyamai kepopuleran Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen. Ia menjadi presiden Prancis pertama yang pernah menjabat hingga 14 tahun lamanya.

Belum genap setahun setelah jabatannya sebagai presiden berakhir, pada 8 Januari 1996, Mitterand wafat.

Mitterand kembali menjadi berita besar, bukan hanya karena kematiannya sebagai bekas salah satu tokoh pemimpin dunia, tetapi juga karena kehadiran dua orang perempuan “asing tapi dikenal” dalam upacara pemakanannya. Mereka adalah Anne Pingeot dan putrinya, Mazarine “binti” Mitterrand.

Anna Pingeot adalah teman zina, pasangan selinggkuh, wanita idaman lain Francois Mitterrand selama puluhan tahun. Dan Mazarine adalah putri mereka berdua yang lahir dari hubungan haram itu. Ketika ayahnya wafat, Mazarine berusia 20 tahun.

Masyarakat dunia sempat terbelalak, sebab Anna dan Mazarine dalam upacara pemakaman itu berdiri bersama Danielle Gouze, wanita satu-satunya yang dikawini secara sah oleh Francois Mitterrand hingga ajal menjemputnya di usia 79 tahun. Ketiga perempuan itu berduka dan menangis bersama.

Memiliki mistrees alias wanita simpanan di Prancis bukanlah hal aneh. Sejarah Prancis senantiasa diwarnai dengan kiprah para wanita simpanan pemimpin negara. Contohnya yang terkenal adalah Francoise d'Aubigne aka Madame de Maintenon, pasangan selingkuh Raja Louis XIV, yang beruntung karena kemudian dinikahi resmi.

Sebelum akhirnya menceraikan istri keduanya Cecilia Ciganer-Albeniz di tahun 2007, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy kabarnya sempat main mata dengan seorang model Prancis yang kerap tampil tanpa busana. Carla Bruni, nama wanita itu, kerap diajak Sarkozy ke luar negeri dalam kunjungan resmi walau mereka belum resmi menikah. Bruni dan Sarkozy menikah tahun 2008.

Nama Silvio Berlusconi di kalangan pelacur elit dunia, bukan identitas asing. Bahkan kegemarannya berpesta seks dan berhubungan intim dengan wanita lain membuat istrinya keduanya, Veronica Lario, geram.

Lario, yang berprofesi sebagai artis dan kabarnya sering tampil tanpa pakaian itu, mengaku sangat dipermalukan, setelah mendengar perkataan Berlusconi kepada Mara Carfagna.

“Jika saya belum menikah, maka saya akan segera menikahimu,” kata Berlusconi, di stasiun televisi miliknya.

Mara Carfagna adalah penari panggung dan foto model bugil. Ia terjun ke dunia politik dan kemudian diangkat menjadi menteri persamaan hak dalam kabinet Berlusconi (2008-2011).

Lario rupanya tidak tahan lagi, setelah bertahun-tahun memendam luka di hati atas pengkhianatan Berlusconi, ia menggugat cerai dan berpisah dengan pengusaha sekaligus politikus paling cabul di Italia itu pada tahun 2010.

Para pemimpin Eropa tersebut bukannya tidak terikat dengan sumpah perkawinan agama mereka. Sumpah suci perkawinan di depan altar dan dihadapan Roh Kudus, tidak mungkin diputuskan “till death do us part”, hingga maut memisahkan.

Agama yang dianutnya tidak memungkin mereka untuk berpoligami. Memelihara wanita simpanan, pasangan tetap untuk berzina, menjadi jalan alternatif yang paling masuk akal untuk tetap bersama wanita idamannya. Soal pertanggungjawaban sumpah setia yang telah diikrarkan, yang dikhianati dengan perselingkuhan dan perzinahan, itu urusan “saya” dengan “Tuhan”.

Zina atau kawin lagi

“Istri dua, nggak apa-apa lho. Aku sih menerima poligami. Menurut aku daripada nakal mending jujur. Daripada diam-diam selingkuh. Aku izinkan untuk poligami. Selama dia jujur, nggak masalah. Kita kan harus bagi sama perempuan lain,” kata Tata, penyanyi personel Mahadewi (Rakyat Merdeka Online, 26/01/2012), saat bicara tentang perkawinannya.

Pendapat yang kontra dengan Tata tentu banyak. Namun, sebagai orang yang beragama, yang menjadikan hidup dan kehidupannya berlandaskan tuntunan syariat, tentunya sangat paham dengan apa yang halal dan haram, mana yang boleh dan tidak boleh, mana yang dosa dan tidak. Pilihan diserahkan kepada masing-masing individu.

Apa yang dilakukan Aa Gym, dengan memiliki dua istri, itu merupakan pilihan pribadinya dengan konsekuensi yang menjadi tanggungjawabnya sendiri.

Teh Ninih adalah istri pertama yang dinikahi Aa Gym, sedangkan Teh Rini adalah wanita kedua yang dinikahinya. Ketika Teh Rini menjadi orang “kedua”, publik banyak yang mengecamnya dan lebih berpihak dan mengasihani Teh Ninih. Kemudian, Aa Gym pun menceraikan Teh Ninih, dan Teh Rini pun menjadi satu-satunya istri Aa Gym. Kini, Aa Gym mengawini kembali Teh Ninih dan menduakan Teh Rini. Akankah publik mengecam dan menyumpah-serapahi Teh Ninih sebagai orang kedua?*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar