H. Akbar
Ketua Yayasan Arrafiiyah
Aliran
dalam keagamaan banyak ragamnya. Hanya saja, apakah yang bersangkutan
masuk kategori sesat atau tidak, banyak orang tidak memahaminya. Untuk
mendeteksi adanya aliran sesat, MUI Pusat mengeluarkan 10 parameter
(ukuran).
10 parameter * itu adalah;
1. Mengingkari salah satu rukun Iman dan Rukun Islam2. Meyakini Akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i 3. Meyakini turunnya wahyu setelah al Qur’an
Dasarnya adalah QS Al Maidah ayat 3)
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً ﴿
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu."
Al Quran Surat Al Hijr ayat 9
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴿٩)
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
4. Mengingkari otentisitas / kebenaran isi Al Qur’an
Dasarnya adalah; Al Baqarah ayat 2
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ ﴿٢
"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa."
Al-Quran Surat Al Hijr ayat 9
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴿٩﴾
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
5. Melakukan penafsiran Al Qur’an tidak berdasarkan Kaidah Tafsir
Dasarnya adalah hadits Nabi:
“Barangsiapa berbicara tentang Al-Qur’an tanpa ilmu yang memadai, maka bersiaplah baginya untuk menempati posisinya di neraka,” (HR Tirmidzi & Ahmad)
6. Mengingkari Hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam
Dasarnya QS An Nisa ayat 65,
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّىَ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ
بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجاً مِّمَّا قَضَيْتَ
وَيُسَلِّمُواْ تَسْلِيماً ﴿٦٥
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya."
7. Melecehkan atau merendahkan para Nabi dan Rasul Allah (QS: At Taubah ayat 61)
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٦١
"Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih."
8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir
Dasarnya Al-Quran Surat Al Ahzab ayat 40
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ
اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً
﴿٤٠﴾
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
9. Mengubah pokok-pokok Ibadah yang telah ditetapkan Syari’ah
Dasarnya QS Al Maidah ayat 3)
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً ﴿٣
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu."
10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i
Dasarnya, hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar
“Apabila seseorang mengkafirkan temannya, maka ucapan itu
benar-benar kembali kepada salah seorang diantara keduanya (yang
mengatakan dan yang dikatakan)."
* Bahan-bahan ini diambil dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar